Rohingya sering digambarkan sebagai “minoritas paling teraniaya di dunia”. Mereka adalah sekelompok etnis muslim yang telah tinggal selama berabad-abad di Myanmar yang mayoritas Buddha.
Saat ini, ada sekitar 1,1 juta penduduk muslim Rohingya yang tinggal di kawasan yang oleh dunia Barat dikenal dengan sebutan Burma itu. Etnis Rohingya berbicara menggunakan bahasa Rohingya atau Ruaingga. Ini adalah sebuah dialek yang berbeda dengan dialek lainnya yang diucapkan di negara bagian Rakhine dan di seluruh Myanmar.
Etnis Rohingya tidak dianggap sebagai salah satu dari 135 kelompot etnis resmi negara tersebut dan telah ditolak kewarganegaraannya di Myanmar sejak 1982 lalu. Kondisi ini, secara aktif membuat mereka sebagai kelompok tanpa negara. Hampir semua orang Rohingya di Myanmar tinggal di pesisir barat negara bagian Rakhine dan tidak diperbolehkan pergi tanpa izin dari pemerintah Myanmar.
Negara bagian Rakhine sendiri merupakan salah satu negara bagian termiskin di negara tersebut, dengan kamp-kamp ghetto dan minimnya layanan kebutuhan dasar. Karena kekerasan dan penganiayaan yang terus berlanjut, ratusan ribu orang Rohingya telah melarikan diri ke negara-negara tetangga, baik melalui darat maupun laut selama beberapa dekade. Negara tujuan itu, salah satunya adalah Indonesia.
Untuk
info lebih lanjut bisa kunjungi web disini :
Transfer Zakat
Mandiri Syariah 700.0974107
Muamalat 113. 000. 2165
BCA 008.305 3523
BJB Syariah 001.0101002977
Mandiri Syariah 700.0974107
Muamalat 113. 000. 2165
BCA 008.305 3523
BJB Syariah 001.0101002977
Atas nama Yayasan Semai Sinergi Umat/ Sinergi Foundation
Konfirmasi :
SMS/WhatsApp 081 321 200 100
Chat di www.sinergifoundation.org
Informasi : 0851 0004 2009
SMS/WhatsApp 081 321 200 100
Chat di www.sinergifoundation.org
Informasi : 0851 0004 2009
atau bisa
datang langsung ke :
SF Bandung
Jl.
HOS Tjokroaminoto (Pasirkaliki)
No.
143 Bandung 40173
Telp: (022) 6120 218
Fax: (022) 6120 130
Gedung
Wakaf 99
Jl.
Sidomukti No. 99 H Bandung 40123
Telp: (022)
251 3991
Fax: (022)
2511 865
Komentar
Posting Komentar